sebenarnya tubuh manusia itu di takdirkan sehat walafiat.tugas kita
adalah menjaganya agar tetap tubuh kita tetap sehat,apakah anda mau jika
tubuh anda sakit? tentu tidak mau.maka dari itu mulai sekarang kita
jaga kesehatan tubuh kita agar selalu sehat dengan cara dibawah nanti.
coretan yang berjudul cara menjaga kesehatan tubuh dan badan ini saya
buat khusunya buat saya sendiri yang namanya manusia terkadang lupa.dan
umumnya untuk teman teman penbaca semua yang juga ingin menjaga selalu
kesehatan tubuhnya.
Tips Menjaga Kesehatan Tubuh
Cara Cepat Belajar Bahasa Inggris
Pertempuran 10 November
Bagi bangsa Indonesia, pertempuran 10 November 1945 adalah peristiwa
heroik yang menentukan \"nasib\" eksis-tidaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Artinya, jika perlawanan Arek-Arek Suroboyo
yang \"menentang\" penjajahan kembali dari Pasukan NICA melalui
Pertempuran 10 November 1945 itu tidak ada, maka kemerdekaan yang
diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 bisa jadi tidak akan pernah ada.
\"Tapi,
pertempuran 10 November 1945 itu juga tidak akan pernah ada tanpa ada
Resolusi Jihad di kampung Bubutan, Surabaya pada 22 Oktober 1945,\" ucap
pemerhati sejarah Resolusi Jihad, Drs H Choirul Anam.
Mantan
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur yang akrab disapa Cak Anam itu membuktikan
realitas sejarah tak tertulis tentang Resolusi Jihad di Surabaya itu
melalui penelusuran sejarah untuk menguak peran ulama NU dalam
menegakkan NKRI.
Pertempuran 5 Hari di Semarang
Dengan menyerahnya Jepang terhadap Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945,
dan disusul dengan diproklamarkan Republik Indonesia 17 Agustus 1945,
maka seharusnya tamatlah kekuasaan Jepang di Indonesia.Dan ditunjuknya
Mr Wongsonegero sebagai Penguasa Republik di Jawa Tengah dan pusat
pemerintahannya di Semarang, maka adalah kewajiban Pemerintah di Jawa
Tengah mengambilalih kekuasaan yang selama ini dipegang Jepang, termasuk
bidang pemerintahan, keamanan dan ketertibannya. Maka terbentuklah
Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR). Di beberapa tempat di Jawa Tengah telah terjadi pula
kegiatan perlucutan senjata Jepang tanpa kekerasan antara lain di
Banyumas, tapi terjadi kekerasan justru di ibu kota Semarang. Kido Butai
(pusat Ketentaraan Jepang di Jatingaleh) nampak tidak memberikan
persetujuannya secara menyeluruh, meskipun dijamin oleh Gubernur
Wongsonegoro, bahwa senjata tersebut tidak untuk melawan Jepang.
Permintaan yang berulang-ulang cuma menghasilkan senjata yang tak
seberapa, dan itu pun senjata-senjata yang sudah agak usang. Kecurigaan
BKR dan Pemuda Semarang semakin bertambah, setelah Sekutu mulai
mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa. Pihak Indonesia khawatir Jepang
akan menyerahkan senjata-senjatanya kepada Sekutu, dan berpendapat
kesempatan memperoleh senjata harus dimanfaatkan sebelum Sekutu mendarat
di Semarang.
Contoh Tarian Modern
Sejalan dengan perkembangannya, tari modern di Indonesia ini
dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain adalah hip-hop
dance, concert dance, break dance, R&B dance, freestyle dance, dan
yang terakhir baalroom dance (Sedyawati dan Damono, 1991. P.5).
Modern dance, atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah
suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20
(Horosko,2002.P.1). Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari
modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih
dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar
belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh
penari-penari dari Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa
negara di Eropa Barat yang “memberontak” terhadap ballet dance serta
classical dance yang sedang booming saat itu.
Beberapa penari yang paling terkenal dengan aksinya saat itu adalah Loie
Fuller, Isadora Duncan and Ruth St. Denis. Aksi mereka dilandasi dengan
faktor kelemahan dari ballet dan classical dance sendiri, yaitu
diperlukannya
Contoh Tarian Klasik di Indonesia
Budaya Islam ikut mempengaruhi bentuk-bentuk tari yang berangkat pada jaman Majapahit. Seperti tari Bedhaya 7 penari berubah menjadi 9 penari disesuaikan dengan jumlah Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga tentang Bedhaya dengan 9 penari ini akhirnya sampai pada Mataram Islam, tepatnya sejak perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Pangeran Purbaya, Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas, maka disusunlah Bedhaya dengan penari berjumlah 9 orang. Hal ini kemudian dibawa ke Kraton Kasunanan Surakarta. Oleh Sunan Pakubuwono I dinamakan Bedhaya Ketawang, termasuk jenis Bedhaya Suci dan Sakral, dengan nama peranan sebagai berikut :